Rabu, 26 November 2008

Berbohong pada orang tua

Waktu itu aku masih duduk di kelas dua SMP sebagaian besar teman-temanku dari kalangan orang kaya dan berduit.mereka bisa membeli apapun yang mereka inginkan ,sementara aku yang biasa-biasa saja dalam masalah ekonomi merasa iri dan tersisih dari pergaulan.

Pada suatu ketika aku akan menghadapi ujian semester ,aku berbohong pada ibuku bahwa aku harus melunasi BP3 dan buku-buku sekolah sebesar Rp 200.000 padahal hanya 150.000 saja.Entah aku ingin seperti teman-temanku yang lain atau godaan setan yang begitu kuat sehingga aku tega membohongi orang yang telah melahirkanku.

Untung tak dapat diraih makang tak dapat ditolak itulah pepatah khas yang sering aku dengar .ketika aku pergi sekolah ,aku terjatuh dari kendaraan umum tanpa di ketahui sebabnya,waktu itu aku henda turun di depan sekolahku,sambil menahan perih dilututku akibat tergores ,aku membereskan buku-buku yang berserakan.setelah semuanya rapi aku memeriksa barang-barangku dan betapa kagetnya diriku karena ternyata uang untuk membayar ujian telah raib.Seketika aku merasa bahwa Alloh telah menghukumku karena aku telah berbohong kepada orang tuaku untuk menutupi rasa iriku

Malam harinya dengan menahan tangis aku minta maaf pada ibuku atas segala kesalahanku,pada mulanya ibuku marah,tetapi kemudian belau memaafkanku asalkan aku tidak mengulangi perbuatan tercela itu.

Tidak ada komentar: